Halaman Kritik dan Saran
Kritik dan Saran
Halaman RSS
Subscribe
Halaman Facebook
Facebook
Halaman Twitter
Twitter
Halaman Google +
Google +
Pasang Iklan I Hubungi Saya I Profile I Fans Page I DisClaimer I SiteMap
Powered by Blogger.
Showing posts with label Sport Bola. Show all posts
Showing posts with label Sport Bola. Show all posts

Fernando Torres Top Skor Euro 2012

Unknown on Monday, July 2, 2012 | 10:39 AM


Sukses Spanyol menjadi raja di final Euro 2012 setelah menghajar Italia 4-0 diikuti oleh keberhasilan Fernando Torres meraih gelar top skor. Oleh karenanya, striker Chelsea tersebut berhak membawa pulang trofi Adidas Golden Boot.

Sejatinya, Torres hanya mampu mencetak tiga gol sepanjang turnamen ini. Jumlah itu sama dengan koleksi milik Mario Balotelli, Mario Mandzukic, Cristiano Ronaldo, Mario Gomez, dan Alan Dzagoev.

Namun, UEFA menerapkan regulasi khusus jika ada pemain yang mengoleksi jumlah gol yang sama yang terbagi dalam dua kategori.

Kategori pertama adalah jumlah assist yang dicetak sang pemain. Dalam hal ini, Torres bersama Gomez sama-sama mencetak satu assist sepanjang turnamen. Sementara empat pemain lain sama sekali tak membuat assist.


Dan kategori kedua adalah jumlah menit bermain. Semakin sedikit menit bermain yang dimiliki, maka semakin besar kesempatan pemain tersebut menjadi pemenang karena efektifitasnya. Dalam hal ini, Torres mengungguli Gomez. Di Euro 2012 ini, Torres hanya mengoleksi menit bermain sebanyak 189 menit. Sedangkan Gomez tampil dalam 282 menit.

Berikut adalah data lengkap keenam pemain tersebut dalam penentuan gelar top skor:

Fernando Torres: 3 gol, 1 assist, 189 menit

Mario Gomez: 3 gol, 1 assist, 282 menit

Alan Dzagoev: 3 gol, 0 assist, 253 menit

Mario Mandzukic: 3 gol, 0 assist, 270 menit

Mario Balotelli: 3 gol, 0 assist, 331 menit

Cristiano Ronaldo: 3 gol, 0 assist, 480 menit


Dikutip dari sidomi.com



Sukses Spanyol menjadi raja di final Euro 2012 setelah menghajar Italia 4-0 diikuti oleh keberhasilan Fernando Torres meraih gelar top skor. Oleh karenanya, striker Chelsea tersebut berhak membawa pulang trofi Adidas Golden Boot.

Sejatinya, Torres hanya mampu mencetak tiga gol sepanjang turnamen ini. Jumlah itu sama dengan koleksi milik Mario Balotelli, Mario Mandzukic, Cristiano Ronaldo, Mario Gomez, dan Alan Dzagoev.

Namun, UEFA menerapkan regulasi khusus jika ada pemain yang mengoleksi jumlah gol yang sama yang terbagi dalam dua kategori.

Kategori pertama adalah jumlah assist yang dicetak sang pemain. Dalam hal ini, Torres bersama Gomez sama-sama mencetak satu assist sepanjang turnamen. Sementara empat pemain lain sama sekali tak membuat assist.


Dan kategori kedua adalah jumlah menit bermain. Semakin sedikit menit bermain yang dimiliki, maka semakin besar kesempatan pemain tersebut menjadi pemenang karena efektifitasnya. Dalam hal ini, Torres mengungguli Gomez. Di Euro 2012 ini, Torres hanya mengoleksi menit bermain sebanyak 189 menit. Sedangkan Gomez tampil dalam 282 menit.

Berikut adalah data lengkap keenam pemain tersebut dalam penentuan gelar top skor:

Fernando Torres: 3 gol, 1 assist, 189 menit

Mario Gomez: 3 gol, 1 assist, 282 menit

Alan Dzagoev: 3 gol, 0 assist, 253 menit

Mario Mandzukic: 3 gol, 0 assist, 270 menit

Mario Balotelli: 3 gol, 0 assist, 331 menit

Cristiano Ronaldo: 3 gol, 0 assist, 480 menit


Dikutip dari sidomi.com


Spanyol Juarai Euro 2012

Spain Juarai Euro 2012
Spanyol tampil superior dalam final Piala Eropa 2012. Dengan garang mereka membantai Italia 4-0 pada pertandingan di Stadion Olympiade Kiev, Ukraina, Minggu atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB. Empat gol kemenangan "La Furia Roja" dicetak oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.

Kedua tim memulai permainan dengan tempo lambat sejak menit-menit awal. Spanyol dengan taktiktiki-taka mampu mengurung pertahanan Italia. Xavi Hernandez membuka peluang pertama bagi Spanyol pada menit ke-10. Namun, bola tendangan kerasnya berawal dari kerja sama apik dengan Cesc Fabregas di luar kotak penalti masih melayang tipis di atas mistar gawang Italia.

Empat menit berselang, Spanyol akhirnya mampu mengubah skor lebih dulu berkat gol Silva pada menit ke-14. Berawal dari umpan Xavi Hernandez, Andres Iniesta lalu melepaskan umpan terobosan kepada Fabregas. Lolos dari jebakan offside, Fabregas kemudian menusuk jantung pertahanan dan melepaskan umpan tarik yang langsung disambar sundulan Silva. Bola sundulan Silva masuk ke dalam gawang, 1-0 untuk Spanyol.

Tertinggal satu gol, Italia tak tinggal diam. Mario Balotelli hampir saja menyamakan kedudukan melalui sundulan jika umpan silang Federico Balzaretti tidak mampu ditepis oleh kiper Iker Casillas pada menit ke-27.

Memasuki pertengahan babak pertama, Spanyol lebih banyak bertahan. Sementara Italia terus mencoba membongkar pertahanan Gerard Pique dan kawan-kawan. Antonio Cassano mendapat peluang pada menit ke-29. Sayang, tendangan penyerang AC Milan itu masih lemah dan bola mampu diantisipasi dengan mudah oleh Casillas.

Empat menit berselang, lagi-lagi Casillas kembali tampil gemilang. Kali ini, kiper Real Madrid itu mampu menahan bola hasil tendangan keras Ignazio Abate dari luar kotak penalti pada menit ke-33 dengan sangat baik.

Kombinasi Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo terus mengurung pertahanan Spanyol hingga menit-menit akhir babak pertama. Terus menyerang, "Gli Azzurri" kehilangan konsentrasi di lini belakang. Akhirnya, hal itu mampu dimanfaatkan Spanyol untuk mencetak gol keduanya melalui Alba pada menit ke-42. Menerima umpan terobosan matang dari Xavi, Alba kemudian melepaskan tendangan mendatar terarah tanpa mampu diantisipasi Buffon. 

Selepas turun minum, Italia langsung menekan pertahanan Spanyol. Pemain pengganti, Antonio Di Natale, mendapat kesempatan emas setelah lolos offside pada menit ke-51. Akan tetapi, bola tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti masih dapat diantisipasi sangat baik oleh Casillas. 

Tempo permainan melambat pada pertengahan babak kedua. Italia tampak kesulitan menembus pertahanan Spanyol. Sementara tim asuhan Vicente Del Bosque lebih banyak memainkan bola di lapangan tengah, sambil sesekali melakukan serangan berbahaya dari sisi sayap. 

Memasuki sepuluh menit terakhir, Italia terlihat semakin frustrasi karena tak mampu menembus benteng pertahanan Spanyol. Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh Iniesta dan kawan-kawan untuk mengambil alih permainan. 

Pada menit ke-84, akhirnya pemain pengganti Fernando Torres semakin memupuskan harapan Italia setelah mampu menambah keunggulan Spanyol menjadi 3-0. Menerima umpan dari Xavi, striker Chelsea itu lolos offside dan langsung melepaskan tendangan terarah ke pojok kiri gawang tanpa mampu diantisipasi Buffon.

Dua menit menjelang akhir pertandingan, pemain pengganti, Juan Mata, menggenapi skor menjadi 4-0 untuk keunggulan Spanyol setelah mampu memaksimalkan umpan Torres. Skor itu pun bertahan hingga akhir laga dan menjadikan Spanyol sebagai juara Eropa. 

Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Spanyol menguasai bola sebanyak 52 persen dan melepaskan sembilan tembakan akurat dari 14 kali tembakan ke arah gawang.  Adapun Spanyol menciptakan enam peluang emas dari 11 percobaan.

Susunan Pemain:
Spanyol (4-3-3): 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 18-Jordi Alba, 17-Alvaro Arbeloa; 16-Sergio Busquets, 14-Xabi Alonso, 8-Xavi; 6-Andres Iniesta, 10-Cesc Fabregas (9-Fernando Torres 75), 21-David Silva (7-Pedro Rodrรญguez 58)

Italia (4-1-3-2):
 1-Gianluigi Buffon, 7-Ignazio Abate, 15-Andrea Barzagli, 9-Leonardo Bonucci, 3-Giorgio Chiellini (6-Federico Balzaretti 21), 8-Claudio Marchisio, 21-Andrea Pirlo, 16-Daniele De Rossi, 18-Riccardo Montolivo (5-Thiago Motta 56), 10-Antonio Cassano (11-Antonio Di Natale 45), 9-Mario Balotelli

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)
(kompas.com)

Spain Juarai Euro 2012
Spanyol tampil superior dalam final Piala Eropa 2012. Dengan garang mereka membantai Italia 4-0 pada pertandingan di Stadion Olympiade Kiev, Ukraina, Minggu atau Senin (2/7/2012) dini hari WIB. Empat gol kemenangan "La Furia Roja" dicetak oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.

Kedua tim memulai permainan dengan tempo lambat sejak menit-menit awal. Spanyol dengan taktiktiki-taka mampu mengurung pertahanan Italia. Xavi Hernandez membuka peluang pertama bagi Spanyol pada menit ke-10. Namun, bola tendangan kerasnya berawal dari kerja sama apik dengan Cesc Fabregas di luar kotak penalti masih melayang tipis di atas mistar gawang Italia.

Empat menit berselang, Spanyol akhirnya mampu mengubah skor lebih dulu berkat gol Silva pada menit ke-14. Berawal dari umpan Xavi Hernandez, Andres Iniesta lalu melepaskan umpan terobosan kepada Fabregas. Lolos dari jebakan offside, Fabregas kemudian menusuk jantung pertahanan dan melepaskan umpan tarik yang langsung disambar sundulan Silva. Bola sundulan Silva masuk ke dalam gawang, 1-0 untuk Spanyol.

Tertinggal satu gol, Italia tak tinggal diam. Mario Balotelli hampir saja menyamakan kedudukan melalui sundulan jika umpan silang Federico Balzaretti tidak mampu ditepis oleh kiper Iker Casillas pada menit ke-27.

Memasuki pertengahan babak pertama, Spanyol lebih banyak bertahan. Sementara Italia terus mencoba membongkar pertahanan Gerard Pique dan kawan-kawan. Antonio Cassano mendapat peluang pada menit ke-29. Sayang, tendangan penyerang AC Milan itu masih lemah dan bola mampu diantisipasi dengan mudah oleh Casillas.

Empat menit berselang, lagi-lagi Casillas kembali tampil gemilang. Kali ini, kiper Real Madrid itu mampu menahan bola hasil tendangan keras Ignazio Abate dari luar kotak penalti pada menit ke-33 dengan sangat baik.

Kombinasi Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo terus mengurung pertahanan Spanyol hingga menit-menit akhir babak pertama. Terus menyerang, "Gli Azzurri" kehilangan konsentrasi di lini belakang. Akhirnya, hal itu mampu dimanfaatkan Spanyol untuk mencetak gol keduanya melalui Alba pada menit ke-42. Menerima umpan terobosan matang dari Xavi, Alba kemudian melepaskan tendangan mendatar terarah tanpa mampu diantisipasi Buffon. 

Selepas turun minum, Italia langsung menekan pertahanan Spanyol. Pemain pengganti, Antonio Di Natale, mendapat kesempatan emas setelah lolos offside pada menit ke-51. Akan tetapi, bola tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti masih dapat diantisipasi sangat baik oleh Casillas. 

Tempo permainan melambat pada pertengahan babak kedua. Italia tampak kesulitan menembus pertahanan Spanyol. Sementara tim asuhan Vicente Del Bosque lebih banyak memainkan bola di lapangan tengah, sambil sesekali melakukan serangan berbahaya dari sisi sayap. 

Memasuki sepuluh menit terakhir, Italia terlihat semakin frustrasi karena tak mampu menembus benteng pertahanan Spanyol. Hal itu kemudian dimanfaatkan oleh Iniesta dan kawan-kawan untuk mengambil alih permainan. 

Pada menit ke-84, akhirnya pemain pengganti Fernando Torres semakin memupuskan harapan Italia setelah mampu menambah keunggulan Spanyol menjadi 3-0. Menerima umpan dari Xavi, striker Chelsea itu lolos offside dan langsung melepaskan tendangan terarah ke pojok kiri gawang tanpa mampu diantisipasi Buffon.

Dua menit menjelang akhir pertandingan, pemain pengganti, Juan Mata, menggenapi skor menjadi 4-0 untuk keunggulan Spanyol setelah mampu memaksimalkan umpan Torres. Skor itu pun bertahan hingga akhir laga dan menjadikan Spanyol sebagai juara Eropa. 

Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Spanyol menguasai bola sebanyak 52 persen dan melepaskan sembilan tembakan akurat dari 14 kali tembakan ke arah gawang.  Adapun Spanyol menciptakan enam peluang emas dari 11 percobaan.

Susunan Pemain:
Spanyol (4-3-3): 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 18-Jordi Alba, 17-Alvaro Arbeloa; 16-Sergio Busquets, 14-Xabi Alonso, 8-Xavi; 6-Andres Iniesta, 10-Cesc Fabregas (9-Fernando Torres 75), 21-David Silva (7-Pedro Rodrรญguez 58)

Italia (4-1-3-2):
 1-Gianluigi Buffon, 7-Ignazio Abate, 15-Andrea Barzagli, 9-Leonardo Bonucci, 3-Giorgio Chiellini (6-Federico Balzaretti 21), 8-Claudio Marchisio, 21-Andrea Pirlo, 16-Daniele De Rossi, 18-Riccardo Montolivo (5-Thiago Motta 56), 10-Antonio Cassano (11-Antonio Di Natale 45), 9-Mario Balotelli

Wasit: Pedro Proenca (Portugal)
(kompas.com)

5 Pertanda Pemenang Laga Spanyol Vs Italia

Unknown on Friday, June 29, 2012 | 7:54 PM


Striker Italia, Mario Balotelli (biru) vs bek Spanyol, Gerard Pique (REUTERS/Juan Medina )

Ajang Piala Eropa 2012 segera memasuki partai puncak. Tim nasional Italia akan menantang juara bertahan, Spanyol, memperebutkan trofi juara di Olympic Stadium Kiev, Ukraina, Minggu 1 Juli 2012 atau Senin dini hari waktu Indonesia.

Pertandingan bergengsi tersebut sarat dengan berbagai prediksi. Tak ketinggalan, pemetaan kekuatan skuad masing-masing, termasuk head to head pemain di setiap lini. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah faktor keberuntungan dan sejumlah kebetulan. Apa saja?

1. Hari istirahat ekstra
Memiliki hari istirahat ekstra ternyata bukan jaminan sebuah tim tampil lebih baik dan meraih kemenangan. Contohnya, Portugal dan Jerman yang mengantongi dua hari istirahat ekstra sebelum berlaga di semifinal. Nyatanya, rival masing-masing lah, Spanyol dan Italia, yang justru berhasil melangkah ke babak final. Hal ini juga terjadi empat tahun lalu, di mana Spanyol punya waktu istirahat lebih sedikit. Tapi, La Furia Roja justru mengalahkan Rusia di semifinal dan membungkam Jerman di final.
Akankah kali ini giliran Italia?

2. Menyimpan ujung tombak
Pada Piala Eropa 2008, tercatat empat tim--yakni Portugal, Belanda, Kroasia, dan Spanyol--mengistirahatkan sejumlah pemain kunci di laga terakhir penyisihan grup. Strategi ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi babak perempat final. Nyatanya, hanya Spanyol yang berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Italia lewat adu penalti. Kali ini, taktik Jerman mengistirahatkan Mario Gomez dan Lukas Podolski di perempat final tidak cukup membantu di laga semifinal. Der Panzer menyerah 1-2 oleh Italia, Jumat dini hari tadi.
Spanyol vs Italia

3. Final 'ulangan'
Partai final Piala Eropa 2012 mempertemukan Spanyol dan Italia, yang sama-sama tergabung di Grup C. Pada laga pertama penyisihan grup, 10 Juni lalu, kedua tim hanya bermain imbang 1-1. Ini merupakan kali ketiga babak final menghadirkan laga ulangan penyisihan grup di lima Piala Eropa terakhir.
Pada final 1996, dua finalis lolos dari penyisihan Grup C yakni Jerman dan Republik Ceko. Sedangkan pada 2004, Yunani dan Portugal sebelumnya bertemu di penyisihan Grup A. Pemenang di laga penyisihan grup, Jerman dan Yunani, kala itu menjadi juara. Jika Spanyol versus Italia sebelumnya seri, siapakah juaranya?

4. Skandal Gli Azzurri
Boleh jadi skandal yang melanda tim nasional Italia justru menjadi salah satu faktor keberuntungan Gli Azzurri di Piala Eropa kali ini. Tentunya belum hilang dari ingatan saat kasus Calciopoli di Serie A terkuak pada 2006. Juventus harus menanggalkan gelar Scudetto dan terdegradasi ke Serie B. Namun, skandal tersebut bukan sandungan bagi La Nazionale yang sukses merengkuh gelar juara Piala Dunia di tahun itu.
Sebelumnya, kejadian serupa yang melibatkan AC Milan terjadi pada 1982 silam. Kala itu, Gli Azzurri juga berhasil menjadi juara dunia. Lantas, akankah skandal pengaturan skor yang merebak tahun ini kembali menjadi pertanda?
Rafael Nadal di Wimbledon

5. Kegagalan di Wimbledon
Faktor kebetulan yang satu ini menaungi tim nasional Spanyol. Keberhasilan La Furia Roja meraih trofi juara Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 disertai kesuksesan petenis papan atas Negeri Matador, Rafael Nadal. Di tahun yang sama, petenis peringkat 2 dunia itu juga menjuarai turnamen Grand Slam Wimbledon di London, Inggris. Namun, di tahun ini, langkah Nadal sudah terhenti di babak II.
Lagi-lagi, apakah ini sinyal kegagalan Spanyol di final Piala Eropa 2012?


Striker Italia, Mario Balotelli (biru) vs bek Spanyol, Gerard Pique (REUTERS/Juan Medina )

Ajang Piala Eropa 2012 segera memasuki partai puncak. Tim nasional Italia akan menantang juara bertahan, Spanyol, memperebutkan trofi juara di Olympic Stadium Kiev, Ukraina, Minggu 1 Juli 2012 atau Senin dini hari waktu Indonesia.

Pertandingan bergengsi tersebut sarat dengan berbagai prediksi. Tak ketinggalan, pemetaan kekuatan skuad masing-masing, termasuk head to head pemain di setiap lini. Namun, yang tidak boleh dilupakan adalah faktor keberuntungan dan sejumlah kebetulan. Apa saja?

1. Hari istirahat ekstra
Memiliki hari istirahat ekstra ternyata bukan jaminan sebuah tim tampil lebih baik dan meraih kemenangan. Contohnya, Portugal dan Jerman yang mengantongi dua hari istirahat ekstra sebelum berlaga di semifinal. Nyatanya, rival masing-masing lah, Spanyol dan Italia, yang justru berhasil melangkah ke babak final. Hal ini juga terjadi empat tahun lalu, di mana Spanyol punya waktu istirahat lebih sedikit. Tapi, La Furia Roja justru mengalahkan Rusia di semifinal dan membungkam Jerman di final.
Akankah kali ini giliran Italia?

2. Menyimpan ujung tombak
Pada Piala Eropa 2008, tercatat empat tim--yakni Portugal, Belanda, Kroasia, dan Spanyol--mengistirahatkan sejumlah pemain kunci di laga terakhir penyisihan grup. Strategi ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi babak perempat final. Nyatanya, hanya Spanyol yang berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Italia lewat adu penalti. Kali ini, taktik Jerman mengistirahatkan Mario Gomez dan Lukas Podolski di perempat final tidak cukup membantu di laga semifinal. Der Panzer menyerah 1-2 oleh Italia, Jumat dini hari tadi.
Spanyol vs Italia

3. Final 'ulangan'
Partai final Piala Eropa 2012 mempertemukan Spanyol dan Italia, yang sama-sama tergabung di Grup C. Pada laga pertama penyisihan grup, 10 Juni lalu, kedua tim hanya bermain imbang 1-1. Ini merupakan kali ketiga babak final menghadirkan laga ulangan penyisihan grup di lima Piala Eropa terakhir.
Pada final 1996, dua finalis lolos dari penyisihan Grup C yakni Jerman dan Republik Ceko. Sedangkan pada 2004, Yunani dan Portugal sebelumnya bertemu di penyisihan Grup A. Pemenang di laga penyisihan grup, Jerman dan Yunani, kala itu menjadi juara. Jika Spanyol versus Italia sebelumnya seri, siapakah juaranya?

4. Skandal Gli Azzurri
Boleh jadi skandal yang melanda tim nasional Italia justru menjadi salah satu faktor keberuntungan Gli Azzurri di Piala Eropa kali ini. Tentunya belum hilang dari ingatan saat kasus Calciopoli di Serie A terkuak pada 2006. Juventus harus menanggalkan gelar Scudetto dan terdegradasi ke Serie B. Namun, skandal tersebut bukan sandungan bagi La Nazionale yang sukses merengkuh gelar juara Piala Dunia di tahun itu.
Sebelumnya, kejadian serupa yang melibatkan AC Milan terjadi pada 1982 silam. Kala itu, Gli Azzurri juga berhasil menjadi juara dunia. Lantas, akankah skandal pengaturan skor yang merebak tahun ini kembali menjadi pertanda?
Rafael Nadal di Wimbledon

5. Kegagalan di Wimbledon
Faktor kebetulan yang satu ini menaungi tim nasional Spanyol. Keberhasilan La Furia Roja meraih trofi juara Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 disertai kesuksesan petenis papan atas Negeri Matador, Rafael Nadal. Di tahun yang sama, petenis peringkat 2 dunia itu juga menjuarai turnamen Grand Slam Wimbledon di London, Inggris. Namun, di tahun ini, langkah Nadal sudah terhenti di babak II.
Lagi-lagi, apakah ini sinyal kegagalan Spanyol di final Piala Eropa 2012?

Spanyol Fokus Atasi Lini Tengah Italia

Solidnya lini tengah Italia mulai menjadi perhatian serius pelatih Spanyol, Vicente del Bosque. Kemenangan Italia 2-1 atas Jerman di babak semifinal Kejuaraan Eropa memang tidak lepas dari peranan sentral barisan tengah La Nazionale menggalang serangan.

Tidak dapat dipungkiri, peranan tiga gelandang Italia, Andrea Pirlo, Daniele De Rossi, dan Riccardo Montolivo kini menjadi senjata andalan Italia. Perhatian khusus patut diarahkan kepada Pirlo. Gelandang jangkar ini mampu membuat gebrakan berarti di jantung pertahanan lawan.

Umpan jauhnya plus manuvernya saat mengirim umpan menjadi fokus utama Spanyol saat jumpa Italia di final Kejuaraan Eropa 2012 di Olympic Stadium, Ukraina, Senin 2 Juli 2012 dinihari WIB. 

Sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari lini tengah Italia, Vicente del Bosque kini memusatkan perhatian untuk melumpuhkan barisan tengah tim arahan Cesare Prandelli itu. Mantan pelatih Real Madrid itu mengaku akan mencari ramuan terbaik untuk meredam lini tengah Italia selama dua hari ini.  

"Saya masiuh memiliki cukup waktu untuk berpikir, agar kami bisa melakukan hal lebih baik saat menyusun line-up Spanyol," kata Del Bosque sebagaimana dilansir Radio Marca.

Pengalaman yang dimilikinya selama menggeluti si kulit bundar membawanya pada satu kesimpulan, lini tengah Italia kini semakin matang Mencermati hal tersebut, Del Bosque tidak sungkan mengungkapkan, ketiga pemain tersebut membuatnya harus memeras otak.

"Keduanya mempunyai pertahanan yang sangat kuat. Saya pikir, mereka akan tetap menurunkan starter serupa seperti saat mengalahkan Jerman," kata Del Bosque yakin.

Kendati kedua seteru sebelumnya sudah bersua di babak penyisihan grup, C, Del Bosque menyatakan kekuatan Italia telah mengalami banyak perubahan. Selain memiliki tiga gelandang maut, Gli Azzurri klni mempunya ujung tombak yang bisa diandalkan, Mario Balotelli.

"Poros tim ini adalah Pirlo dan Balotelli di babak penyisihan grup. mereka mungkin lebih baik di paruh pertama. Italia tim yang menimbulkan masalah buat kami (di fase grup). Kami mungkin belum spektakuler. Tapi kami telah mendominasi setiap pertandingan yang kami mainkan di Euro 2012." (Vivanews)

Solidnya lini tengah Italia mulai menjadi perhatian serius pelatih Spanyol, Vicente del Bosque. Kemenangan Italia 2-1 atas Jerman di babak semifinal Kejuaraan Eropa memang tidak lepas dari peranan sentral barisan tengah La Nazionale menggalang serangan.

Tidak dapat dipungkiri, peranan tiga gelandang Italia, Andrea Pirlo, Daniele De Rossi, dan Riccardo Montolivo kini menjadi senjata andalan Italia. Perhatian khusus patut diarahkan kepada Pirlo. Gelandang jangkar ini mampu membuat gebrakan berarti di jantung pertahanan lawan.

Umpan jauhnya plus manuvernya saat mengirim umpan menjadi fokus utama Spanyol saat jumpa Italia di final Kejuaraan Eropa 2012 di Olympic Stadium, Ukraina, Senin 2 Juli 2012 dinihari WIB. 

Sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari lini tengah Italia, Vicente del Bosque kini memusatkan perhatian untuk melumpuhkan barisan tengah tim arahan Cesare Prandelli itu. Mantan pelatih Real Madrid itu mengaku akan mencari ramuan terbaik untuk meredam lini tengah Italia selama dua hari ini.  

"Saya masiuh memiliki cukup waktu untuk berpikir, agar kami bisa melakukan hal lebih baik saat menyusun line-up Spanyol," kata Del Bosque sebagaimana dilansir Radio Marca.

Pengalaman yang dimilikinya selama menggeluti si kulit bundar membawanya pada satu kesimpulan, lini tengah Italia kini semakin matang Mencermati hal tersebut, Del Bosque tidak sungkan mengungkapkan, ketiga pemain tersebut membuatnya harus memeras otak.

"Keduanya mempunyai pertahanan yang sangat kuat. Saya pikir, mereka akan tetap menurunkan starter serupa seperti saat mengalahkan Jerman," kata Del Bosque yakin.

Kendati kedua seteru sebelumnya sudah bersua di babak penyisihan grup, C, Del Bosque menyatakan kekuatan Italia telah mengalami banyak perubahan. Selain memiliki tiga gelandang maut, Gli Azzurri klni mempunya ujung tombak yang bisa diandalkan, Mario Balotelli.

"Poros tim ini adalah Pirlo dan Balotelli di babak penyisihan grup. mereka mungkin lebih baik di paruh pertama. Italia tim yang menimbulkan masalah buat kami (di fase grup). Kami mungkin belum spektakuler. Tapi kami telah mendominasi setiap pertandingan yang kami mainkan di Euro 2012." (Vivanews)

Fantasi Pesta Bola Euro 2012


Langkah 1
Buat tim Pesta Bola Eropa 2012 anda dengan anggaran $100 juta dengan membeli pemain yang akan bermain selama Pesta Bola Eropa 2012.  
Langkah 2
Simak pemain anda ketika bertanding di Pesta Bola Eropa 2012 dan dapatkan poin untuk tim Pesta Bola Eropa 2012 Anda melalui Fantasy Pesta Bola Eropa 2012. Mengelola pemain dengan baik dan mungkin anda bisa menjadi Manajer Teratas Pesta Bola Eropa 2012.  
Langkah 3
Anda juga dapat mengundang teman anda untuk bergabung guna mendapatkan anggaran tambahan untuk membeli pemain yang lebih baik. Atau anda juga dapat memulai sendiri kompetisi Euro dan menantang teman anda untuk melihat siapa manajer yang lebih baik.  
Langkah 4
Pengguna indosat akan mendapat tambahan 50 poin jika mendaftar dimicrosite Indosat. Pengumuman pemenang Fantasi Pesta Bola Eropa 2012, akan diumumkan dalam microsite Fantasi Pesta Bola Eropa 2012.  




Langkah 1
Buat tim Pesta Bola Eropa 2012 anda dengan anggaran $100 juta dengan membeli pemain yang akan bermain selama Pesta Bola Eropa 2012.  
Langkah 2
Simak pemain anda ketika bertanding di Pesta Bola Eropa 2012 dan dapatkan poin untuk tim Pesta Bola Eropa 2012 Anda melalui Fantasy Pesta Bola Eropa 2012. Mengelola pemain dengan baik dan mungkin anda bisa menjadi Manajer Teratas Pesta Bola Eropa 2012.  
Langkah 3
Anda juga dapat mengundang teman anda untuk bergabung guna mendapatkan anggaran tambahan untuk membeli pemain yang lebih baik. Atau anda juga dapat memulai sendiri kompetisi Euro dan menantang teman anda untuk melihat siapa manajer yang lebih baik.  
Langkah 4
Pengguna indosat akan mendapat tambahan 50 poin jika mendaftar dimicrosite Indosat. Pengumuman pemenang Fantasi Pesta Bola Eropa 2012, akan diumumkan dalam microsite Fantasi Pesta Bola Eropa 2012.  



Misteri Warna Kostum Sang Juara

1. Liga Champions 2004 dan Piala Eropa 2004 

Pada Liga Champions 2004 dimana pada saat itu Jose Mourinho berhasil mengantarkan Porto menjadi jawara UCL setelah berhasil mengalahkan AS Monaco dengan skor cukup telak 3-0. Kita tentu saja ingat pada kala itu kostum utama Porto adalah warna Biru berkombinasi dengan Putih. 

Tak lama berselang Piala Eropa pun diselenggarakan di Portugal dimana pada saat partai puncak secara mengejutkan Yunani tampil sebagai jawara Euro 2004 setelah mengalahkan tuan rumah Portugal. Pada partai final ini Yunani mengenakan kostum berwarna Putih dan berkombinasi Biru, karena memilih jersey away. 

Dua event di atas secara tidak disadari memiliki kesamaan kostum, dimana tim yang menjadi jawara memiliki kesamaan warna kostum putih dan biru 

2. Liga Champions 2008 dan Piala Eropa 2008 

Pada tahun yang sama Euro diselenggarakan di Austria dan Swiss, saat partai puncak secara mengejutkan Spanyol yang sebelumnya tidak termasuk dalam unggulan jawara berhasil meraih gelar jawara setelah mengalahkan Jerman pada babak final. Saat partai partai final Spanyol menggunakan kostum berwarna Merah dan Jerman menggunakan kostum berwarna putih. 

Tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun kebangkitan bagi warna Merah 

3. Liga Champions 2012 dan Piala Eropa 2012 

Pada partai puncaknya The Blues berhadapan dengan Bayern Munich, saat itu anak asuhan Roberto Di Matteo menggunakan kostum berwarna Biru. 

Piala Eropa 2012 sudah memasuki babak semifinal dimana kini tinggal menyisakan empat tim saja yaitu Portugal, Spanyol, Jerman dan Italia. Dari ke-4 negara tersebut hanya Gli Azzurri Italia yang menggunakan kostum kebesaran berwarna Biru. 

Akankah Euro 2012 kali ini dimenangkan oleh tim yang memiliki warna kostum biru? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

1. Liga Champions 2004 dan Piala Eropa 2004 

Pada Liga Champions 2004 dimana pada saat itu Jose Mourinho berhasil mengantarkan Porto menjadi jawara UCL setelah berhasil mengalahkan AS Monaco dengan skor cukup telak 3-0. Kita tentu saja ingat pada kala itu kostum utama Porto adalah warna Biru berkombinasi dengan Putih. 

Tak lama berselang Piala Eropa pun diselenggarakan di Portugal dimana pada saat partai puncak secara mengejutkan Yunani tampil sebagai jawara Euro 2004 setelah mengalahkan tuan rumah Portugal. Pada partai final ini Yunani mengenakan kostum berwarna Putih dan berkombinasi Biru, karena memilih jersey away. 

Dua event di atas secara tidak disadari memiliki kesamaan kostum, dimana tim yang menjadi jawara memiliki kesamaan warna kostum putih dan biru 

2. Liga Champions 2008 dan Piala Eropa 2008 

Pada tahun yang sama Euro diselenggarakan di Austria dan Swiss, saat partai puncak secara mengejutkan Spanyol yang sebelumnya tidak termasuk dalam unggulan jawara berhasil meraih gelar jawara setelah mengalahkan Jerman pada babak final. Saat partai partai final Spanyol menggunakan kostum berwarna Merah dan Jerman menggunakan kostum berwarna putih. 

Tahun 2008 bisa dikatakan sebagai tahun kebangkitan bagi warna Merah 

3. Liga Champions 2012 dan Piala Eropa 2012 

Pada partai puncaknya The Blues berhadapan dengan Bayern Munich, saat itu anak asuhan Roberto Di Matteo menggunakan kostum berwarna Biru. 

Piala Eropa 2012 sudah memasuki babak semifinal dimana kini tinggal menyisakan empat tim saja yaitu Portugal, Spanyol, Jerman dan Italia. Dari ke-4 negara tersebut hanya Gli Azzurri Italia yang menggunakan kostum kebesaran berwarna Biru. 

Akankah Euro 2012 kali ini dimenangkan oleh tim yang memiliki warna kostum biru? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Kalahkan Jerman, Chiellini Bidik Spanyol

FOTO:(Getty Images/Michael Steele)
Italia sukses memetik kemenangan atas Jerman di babak semifinal untuk melangkah ke partai puncak. Giorgio Chiellini kini membidik Spanyol yang akan jadi lawan Italia di babak final.

Dalam laga semifinal di National Stadium, Jumat (29/6/2012) dinihari WIB, Gli Azzurri meraih kemenangan 2-1. Dua gol Italia dilesakkan oleh Mario Balotelli. Sementara satu gol Jerman dicetak oleh Mesut Oezil menjelang akhir laga.

Kemenangan ini mengantar Italia ke babak final untuk menghadapi Spanyol. La Furia Roja sudah lolos sehari sebelumya usai menyingkirkan Portugal lewat adu penalti.

Meski di atas kertas Italia tak lebih diunggulkan daripada Spanyol yang merupakan juara bertahan, Chiellini tak gentar. Ia yakin performa apik Italia saat mengalahkan Jerman akan jadi modal bagus untuk menghadapi Iker Casillas dkk.

"Ini adalah pertandingan yang luar biasa melawan tim yang hebat. Kami sangat yakin kami bisa bermain baik dan menang," ujar Chiellini di situs resmi UEFA.

"Sekarang kami harus berkembang, karena di hari Minggu kami harus lebih baik. Kami sudah pernah menghadapi Spanyol dan kami bermain baik."

"Kami tahu mereka adalah favorit untuk memenangi turnamen ini, tapi melihat pada bagaimana kami bermain baik hari ini, kami rasa kami bisa mengalahkan mereka," tandas bek Juventus itu.

Novitasari Dewi Salusi - detikSport  ) 

FOTO:(Getty Images/Michael Steele)
Italia sukses memetik kemenangan atas Jerman di babak semifinal untuk melangkah ke partai puncak. Giorgio Chiellini kini membidik Spanyol yang akan jadi lawan Italia di babak final.

Dalam laga semifinal di National Stadium, Jumat (29/6/2012) dinihari WIB, Gli Azzurri meraih kemenangan 2-1. Dua gol Italia dilesakkan oleh Mario Balotelli. Sementara satu gol Jerman dicetak oleh Mesut Oezil menjelang akhir laga.

Kemenangan ini mengantar Italia ke babak final untuk menghadapi Spanyol. La Furia Roja sudah lolos sehari sebelumya usai menyingkirkan Portugal lewat adu penalti.

Meski di atas kertas Italia tak lebih diunggulkan daripada Spanyol yang merupakan juara bertahan, Chiellini tak gentar. Ia yakin performa apik Italia saat mengalahkan Jerman akan jadi modal bagus untuk menghadapi Iker Casillas dkk.

"Ini adalah pertandingan yang luar biasa melawan tim yang hebat. Kami sangat yakin kami bisa bermain baik dan menang," ujar Chiellini di situs resmi UEFA.

"Sekarang kami harus berkembang, karena di hari Minggu kami harus lebih baik. Kami sudah pernah menghadapi Spanyol dan kami bermain baik."

"Kami tahu mereka adalah favorit untuk memenangi turnamen ini, tapi melihat pada bagaimana kami bermain baik hari ini, kami rasa kami bisa mengalahkan mereka," tandas bek Juventus itu.

Novitasari Dewi Salusi - detikSport  ) 

Kenapa Ronaldo Gak Jadi Algojo?

Unknown on Thursday, June 28, 2012 | 12:14 PM

VIVAbola - Portugal akhirnya tersingkir dari Piala Eropa 2012 oleh Spanyol lewat drama adu penalti. Pada babak menentukan itu, bintang mereka, Cristiano Ronaldo, tidak sempat melakukan tendangan. Paulo Bento pun santai menanggapi hal tersebut.

Pada pertandingan yang digelar di Donbass Arena, Rabu 27 Juni 2012 atau Kamis dini hari WIB, Seleccao Das Quinas harus gigit jari setelah eksekutor keempat mereka, Bruno Alves, gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Cesc Fabregas yang maju sebagai eksekutor Spanyol selanjutnya berhasil memasukan bola, La Roja pun lolos dengan skor 4-2.

Ketika ditanya soal keputusannya menempatkan Ronaldo dipenendang akhir, Bento menjelaskan hal itu sudah dibuat sejak awal dan hasil akhir dari adu penalti juga dipengaruhi oleh dewi fortuna.

"Kami tidak kalah karena masalah internal. Kami tidak kalah karena wasit. Kami kalah karena Spanyol lebih efisien di babak adu penalti," ujar Bento dalam jumpa pers usai laga, seperti yang dilansir UEFA.com.

"Kami berhasil menggagalkan penalti pertama mereka, namun kami gagal memanfaatkan hal tersebut karena kami juga gagal," lanjutnya.

"Penendang kelima seharusnya Ronaldo. Dan kami memiliki urutan ini sejak awal, Moutinho, Pepe, Nani, Alves, lalu Ronaldo. Itu sudah direncanakan, sayang tidak berjalan dengan baik. Sepakbola juga tergantung pada faktor keberuntungan," jelas sang pelatih.

"Kami sudah membicarakan masalah ini dengan tim. Jika skor 4-4 maka dia akan menendang, dan kita tidak akan membicarakan lagi hal ini. Segala hal sudah kami rencanakan tapi kadang tidak berjalan sesuai rencana," imbuh Bento.

Portugal tampil menjanjikan sepanjang partai semifinal. Dalam 90 menit awal mereka terus menekan dan membuat Spanyol mati kutu, namun penampilan mereka melorot pada babak tambahan dan puncaknya di babak adu penalti.

VIVAbola - Portugal akhirnya tersingkir dari Piala Eropa 2012 oleh Spanyol lewat drama adu penalti. Pada babak menentukan itu, bintang mereka, Cristiano Ronaldo, tidak sempat melakukan tendangan. Paulo Bento pun santai menanggapi hal tersebut.

Pada pertandingan yang digelar di Donbass Arena, Rabu 27 Juni 2012 atau Kamis dini hari WIB, Seleccao Das Quinas harus gigit jari setelah eksekutor keempat mereka, Bruno Alves, gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Cesc Fabregas yang maju sebagai eksekutor Spanyol selanjutnya berhasil memasukan bola, La Roja pun lolos dengan skor 4-2.

Ketika ditanya soal keputusannya menempatkan Ronaldo dipenendang akhir, Bento menjelaskan hal itu sudah dibuat sejak awal dan hasil akhir dari adu penalti juga dipengaruhi oleh dewi fortuna.

"Kami tidak kalah karena masalah internal. Kami tidak kalah karena wasit. Kami kalah karena Spanyol lebih efisien di babak adu penalti," ujar Bento dalam jumpa pers usai laga, seperti yang dilansir UEFA.com.

"Kami berhasil menggagalkan penalti pertama mereka, namun kami gagal memanfaatkan hal tersebut karena kami juga gagal," lanjutnya.

"Penendang kelima seharusnya Ronaldo. Dan kami memiliki urutan ini sejak awal, Moutinho, Pepe, Nani, Alves, lalu Ronaldo. Itu sudah direncanakan, sayang tidak berjalan dengan baik. Sepakbola juga tergantung pada faktor keberuntungan," jelas sang pelatih.

"Kami sudah membicarakan masalah ini dengan tim. Jika skor 4-4 maka dia akan menendang, dan kita tidak akan membicarakan lagi hal ini. Segala hal sudah kami rencanakan tapi kadang tidak berjalan sesuai rencana," imbuh Bento.

Portugal tampil menjanjikan sepanjang partai semifinal. Dalam 90 menit awal mereka terus menekan dan membuat Spanyol mati kutu, namun penampilan mereka melorot pada babak tambahan dan puncaknya di babak adu penalti.

Benzema Anti-Klimaks

Unknown on Sunday, June 24, 2012 | 5:49 AM

FOTO:AFP/Jeff Pachoud
Donetsk - Penampilan tajam Karim Benzema bersama Real Madrid musim kemarin ternyata tidak menular ke timnas Prancis. Benzema tampil anti-klimaks pada perhelatan Euro 2012.

Benzema dipanggil setelah mencetak 21 gol di La Liga bersama Los Blancos. Jumlah tersebut merupakan catatan gol terbaiknya di La Liga setelah tiga musim bermain di sana.

Secara total, Benzema merangkum 32 gol di semua kompetisi. Jumlah itu memang kalah mewah jika dibandingkan dengan jumlah gol Cristiano Ronaldo (55 gol sepanjang musim, red). Namun, tetap saja bukan hal yang jelek.

Kini bandingkan dengan catatannya selama Euro 2012. Situs statistik Optamelansir, Benzema melepaskan 19 tembakan sepanjang turnamen, namun tak ada satu pun yang berujung menjadi gol.

Opta lantas menyebut bahwa Benzema menjadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan, tanpa ada satu pun yang menjadi gol.

Dalam laga perempatfinal melawan Spanyol di Donbass Arena, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, Benzema punya dua shots dan keduanya berstatus off targetLes Bleus sendiri kalah 0-2 dan harus angkat koper.


Rossi Finza Noor - detikSport  ) 

FOTO:AFP/Jeff Pachoud
Donetsk - Penampilan tajam Karim Benzema bersama Real Madrid musim kemarin ternyata tidak menular ke timnas Prancis. Benzema tampil anti-klimaks pada perhelatan Euro 2012.

Benzema dipanggil setelah mencetak 21 gol di La Liga bersama Los Blancos. Jumlah tersebut merupakan catatan gol terbaiknya di La Liga setelah tiga musim bermain di sana.

Secara total, Benzema merangkum 32 gol di semua kompetisi. Jumlah itu memang kalah mewah jika dibandingkan dengan jumlah gol Cristiano Ronaldo (55 gol sepanjang musim, red). Namun, tetap saja bukan hal yang jelek.

Kini bandingkan dengan catatannya selama Euro 2012. Situs statistik Optamelansir, Benzema melepaskan 19 tembakan sepanjang turnamen, namun tak ada satu pun yang berujung menjadi gol.

Opta lantas menyebut bahwa Benzema menjadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan, tanpa ada satu pun yang menjadi gol.

Dalam laga perempatfinal melawan Spanyol di Donbass Arena, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, Benzema punya dua shots dan keduanya berstatus off targetLes Bleus sendiri kalah 0-2 dan harus angkat koper.


Rossi Finza Noor - detikSport  ) 

RUSIA Kembali Didenda UEFA

FOTO:(Getty Images/Shaun Botterill)
Jakarta - Rusia kembali dijatuhi denda oleh UEFA akibat ulah suporternya. Ini menjadi hukuman ketiga yang diterima oleh Rusia selama Piala Eropa 2012.

Seperti dilansir oleh Reuters, Rusia dihukum karena ulah fansnya yang menyalakan dan melemparkan kembang api dan membentangkan spanduk terlarang di laga terakhir fase grup melawan Yunani, Sabtu (16/6/2012). Akibatnya, Rusia harus membayar denda sebesar 35.000 euro (sekitar 416 juta rupiah).

Ini adalah untuk ketiga kalinya Rusia dijatuhi hukuman oleh UEFA akibat ulah suporternya di Piala Eropa 2012 ini. Sebelumnya, Rusia sudah didenda sebesar 30.000 euro untuk aksi suporter yang memasuki lapangan di laga melawan Polandia, Selasa (12/6/2012).

Usai laga pembuka Grup A melawan Republik Ceko, Rusia juga dihukum oleh UEFA. Akibat perilaku tak terpuji suporternya di laga itu, Rusia harus membayar denda sebesar 120.000 euro dan pengurangan poin pada kualifikasi Piala Eropa berikutnya.

Rusia sudah tersingkir dari Piala Eropa 2012. Andrei Arshavin dkk. hanya mampu finis di urutan ketiga Grup A setelah menelan kekalahan dari Yunani di laga terkahir.

Novitasari Dewi Salusi - detikSport  ) 

FOTO:(Getty Images/Shaun Botterill)
Jakarta - Rusia kembali dijatuhi denda oleh UEFA akibat ulah suporternya. Ini menjadi hukuman ketiga yang diterima oleh Rusia selama Piala Eropa 2012.

Seperti dilansir oleh Reuters, Rusia dihukum karena ulah fansnya yang menyalakan dan melemparkan kembang api dan membentangkan spanduk terlarang di laga terakhir fase grup melawan Yunani, Sabtu (16/6/2012). Akibatnya, Rusia harus membayar denda sebesar 35.000 euro (sekitar 416 juta rupiah).

Ini adalah untuk ketiga kalinya Rusia dijatuhi hukuman oleh UEFA akibat ulah suporternya di Piala Eropa 2012 ini. Sebelumnya, Rusia sudah didenda sebesar 30.000 euro untuk aksi suporter yang memasuki lapangan di laga melawan Polandia, Selasa (12/6/2012).

Usai laga pembuka Grup A melawan Republik Ceko, Rusia juga dihukum oleh UEFA. Akibat perilaku tak terpuji suporternya di laga itu, Rusia harus membayar denda sebesar 120.000 euro dan pengurangan poin pada kualifikasi Piala Eropa berikutnya.

Rusia sudah tersingkir dari Piala Eropa 2012. Andrei Arshavin dkk. hanya mampu finis di urutan ketiga Grup A setelah menelan kekalahan dari Yunani di laga terkahir.

Novitasari Dewi Salusi - detikSport  ) 

Dua Goal Alonso antar Spanyol ke Semifinal

FOTO:(Getty Images/Alex Livesey)
Donetsk - Spanyol memastikan satu tempat di babak semifinal Piala Eropa 2012. Dua gol yang dicetak oleh Xabi Alonso membuat Spanyol menyingkirkan Prancis dengan skor 2-0.

Bermain di Donbass Arena, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, Spanyol tampil tanpa penyerang murni. Namun mereka sukses membuka keunggulan lebih dulu lewat Alonso di menit ke-19.

Jelang akhir laga, Spanyol menggandakan keunggulannya. Alonso kembali mencetak gol dan kali ini lewat eksekusi penalti.

Kemenangan ini mengantar La Furia Roja melangkah ke babak semifinal. Di babak empat besar nanti, Spanyol akan menghadapi Portugal yang sebelumnya menyingkirkan Republik Ceko.

Jalannya Pertandingan
Spanyol lebih dulu mengambil inisiatif serangan. Di menit kelima, Alonso melepaskan umpan pada Fabregas yang ada di kotak penalti. Fabregas terjatuh di kotak penalti setelah terjadi kontak dengan Clichy tapi wasit mengatakan bukan pelanggaran.

Alonso mencoba melakukan tembakan dari jarak jauh. Namun bola masih mampu ditangkap oleh Lloris.

Spanyol kembali membangun serangan. Namun bola umpan Arbeloa dari sisi kanan mampu ditangkap oleh Lloris.

Gol! Serangan Spanyol akhirnya membuahkan hasil di menit ke-19. Bergerak dari sisi kiri, Jordi Alba kemudian melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Alonso yang tak terkawal tanpa kesulitan menyundul bola untuk membawa Spanyol unggul 1-0.

Prancis mendapat peluang di menit ke-25 lewat sebuah tendangan bebas setelah Benzema dilanggar oleh Alonso. Tapi eksekusi Benzema masih melayang si atas mistar gawang Casillas.

Spanyol menekan lewat serangan balik. Fabregas mengirim bola pada Iniesta yang kemudian melakukan tembakan. Namun bola masih mampu diblok pemain belakang Prancis dan hanya menghasilkan sepak pojok.

Peluang Prancis lewat tendangan bebas kembali gagal. Eksekusi Cabaye ke arah pojok kanan gawang masih mampu ditepis oleh Casillas.

Iniesta melakukan kerja sama satu-dua dengan Fabregas. Tapi tendangan Iniesta mampu diblok oleh Koscielny dan menghasilkan sepak pojok. Dari tendangan penjuru ini, sundulan Pique masih melambung di atas mistar gawang Prancis.

Spanyol dapat peluang di penghujung babak pertama. Kali ini lewat tendangan bebas Xavi. Namun bola masih jatuh tepat di pelukan Lloris.

Memasuki babak kedua, Prancis menyerang lebih dulu dari sisi kanan. Debuchy yang menggiring bola mendapat kawalan ketat dari Jordi Alba. Tapi serangan ini patah setelah Debuchy melanggar Jordi Alba.

Alonso kembali melakukan percobaan dari luar kotak penalti. Sial baginya, tembakannya masih melayang jauh dari sasaran.

Debuchy! Sundulannya menyambut umpan Ribery yang bergerak dari sisi kiri melayang tipis di atas mistar gawang Casillas.

Spanyol balik menyerang. Tapi umpan terobosan dari Iniesta ke Fabregas yang lolos dari jebakan offside mampu dipotong oleh Lloris.

Serangan kembali datang dari Spanyol. Pedro yang bergerak dari sisi kiri kemudian melepaskan umpan. Namun umpannya berhasil dipotong oleh Koscielny sebelum bola sampai ke kaki Torres.

Prancis menyerang dari sisi kiri. Ribery berhasil membawa bola masuk ke dalam kotak penalti kemudian melepaskan umpan dari sudut sempit. Tapi bola berhasil dihalau oleh Casillas.

Torres mendapat bola terobosan dari Jordi Alba kemudian melepaskan tembakan yang mampu dihalau oleh Lloris. Tapi hakim garis sudah mengangkat bendera karena Torres sudah terjebak offside.

Spanyol menggandakan keunggulan jelang laga berakhir lewat titik putih. Wasit menghadiahkan tendangan penalti setelah Pedro dijatuhkan oleh Reveillere.

Alonso maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Spanyol menutup laga dengan kemenangan 2-0.

Susunan Pemain:
Spanyol: Casillas, Arbeloa, Pique, Ramos, Alba, Busquets, Alonso, Xavi, Silva (Pedro 65'), Fabregas (Torres 66'), Iniesta (Cazorla 83')

Prancis: Lloris, Reveillere, Rami, Koscielny, Clichy, Debuchy (Menez 64'), M'Vila (Giroud 78'), Cabaye, Malouda (Nasri 64'), Ribery, Benzema
( roz / roz ) 

FOTO:(Getty Images/Alex Livesey)
Donetsk - Spanyol memastikan satu tempat di babak semifinal Piala Eropa 2012. Dua gol yang dicetak oleh Xabi Alonso membuat Spanyol menyingkirkan Prancis dengan skor 2-0.

Bermain di Donbass Arena, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, Spanyol tampil tanpa penyerang murni. Namun mereka sukses membuka keunggulan lebih dulu lewat Alonso di menit ke-19.

Jelang akhir laga, Spanyol menggandakan keunggulannya. Alonso kembali mencetak gol dan kali ini lewat eksekusi penalti.

Kemenangan ini mengantar La Furia Roja melangkah ke babak semifinal. Di babak empat besar nanti, Spanyol akan menghadapi Portugal yang sebelumnya menyingkirkan Republik Ceko.

Jalannya Pertandingan
Spanyol lebih dulu mengambil inisiatif serangan. Di menit kelima, Alonso melepaskan umpan pada Fabregas yang ada di kotak penalti. Fabregas terjatuh di kotak penalti setelah terjadi kontak dengan Clichy tapi wasit mengatakan bukan pelanggaran.

Alonso mencoba melakukan tembakan dari jarak jauh. Namun bola masih mampu ditangkap oleh Lloris.

Spanyol kembali membangun serangan. Namun bola umpan Arbeloa dari sisi kanan mampu ditangkap oleh Lloris.

Gol! Serangan Spanyol akhirnya membuahkan hasil di menit ke-19. Bergerak dari sisi kiri, Jordi Alba kemudian melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Alonso yang tak terkawal tanpa kesulitan menyundul bola untuk membawa Spanyol unggul 1-0.

Prancis mendapat peluang di menit ke-25 lewat sebuah tendangan bebas setelah Benzema dilanggar oleh Alonso. Tapi eksekusi Benzema masih melayang si atas mistar gawang Casillas.

Spanyol menekan lewat serangan balik. Fabregas mengirim bola pada Iniesta yang kemudian melakukan tembakan. Namun bola masih mampu diblok pemain belakang Prancis dan hanya menghasilkan sepak pojok.

Peluang Prancis lewat tendangan bebas kembali gagal. Eksekusi Cabaye ke arah pojok kanan gawang masih mampu ditepis oleh Casillas.

Iniesta melakukan kerja sama satu-dua dengan Fabregas. Tapi tendangan Iniesta mampu diblok oleh Koscielny dan menghasilkan sepak pojok. Dari tendangan penjuru ini, sundulan Pique masih melambung di atas mistar gawang Prancis.

Spanyol dapat peluang di penghujung babak pertama. Kali ini lewat tendangan bebas Xavi. Namun bola masih jatuh tepat di pelukan Lloris.

Memasuki babak kedua, Prancis menyerang lebih dulu dari sisi kanan. Debuchy yang menggiring bola mendapat kawalan ketat dari Jordi Alba. Tapi serangan ini patah setelah Debuchy melanggar Jordi Alba.

Alonso kembali melakukan percobaan dari luar kotak penalti. Sial baginya, tembakannya masih melayang jauh dari sasaran.

Debuchy! Sundulannya menyambut umpan Ribery yang bergerak dari sisi kiri melayang tipis di atas mistar gawang Casillas.

Spanyol balik menyerang. Tapi umpan terobosan dari Iniesta ke Fabregas yang lolos dari jebakan offside mampu dipotong oleh Lloris.

Serangan kembali datang dari Spanyol. Pedro yang bergerak dari sisi kiri kemudian melepaskan umpan. Namun umpannya berhasil dipotong oleh Koscielny sebelum bola sampai ke kaki Torres.

Prancis menyerang dari sisi kiri. Ribery berhasil membawa bola masuk ke dalam kotak penalti kemudian melepaskan umpan dari sudut sempit. Tapi bola berhasil dihalau oleh Casillas.

Torres mendapat bola terobosan dari Jordi Alba kemudian melepaskan tembakan yang mampu dihalau oleh Lloris. Tapi hakim garis sudah mengangkat bendera karena Torres sudah terjebak offside.

Spanyol menggandakan keunggulan jelang laga berakhir lewat titik putih. Wasit menghadiahkan tendangan penalti setelah Pedro dijatuhkan oleh Reveillere.

Alonso maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Spanyol menutup laga dengan kemenangan 2-0.

Susunan Pemain:
Spanyol: Casillas, Arbeloa, Pique, Ramos, Alba, Busquets, Alonso, Xavi, Silva (Pedro 65'), Fabregas (Torres 66'), Iniesta (Cazorla 83')

Prancis: Lloris, Reveillere, Rami, Koscielny, Clichy, Debuchy (Menez 64'), M'Vila (Giroud 78'), Cabaye, Malouda (Nasri 64'), Ribery, Benzema
( roz / roz ) 

100 untuk xabi

FOTO:AFP/Franck Fife
Donetsk - Angka 100 punya dua arti untuk Xabi Alonso. Yang pertama adalah jumlah caps-nya untuk Spanyol kini, sedangkan yang kedua adalah nilai untuk performanya di laga melawan Prancis.

Xabi merayakan masuknya dia ke dalam 'Klub 100' Spanyol, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, dengan sepasang gol. Gol pertamanya lahir lewat sebuah sundulan usai memanfaatkan umpan Jordi Alba. Sementara yang kedua lahir dari titik putih. Spanyol pun menang 2-0 dalam laga yang dihelat di Donbass Arena, Donetsk, tersebut.

Spanyol yang kembali tampil tanpa penyerang murni--sampai akhirnya memasukkan Fernando Torres di menit 66--mendominasi jalannya laga. Seperti biasa, La Furia Roja memancing lawan dengan memutar-mutar bola di lini tengah sembari menunggu munculnya celah.

Jika serentetan passing Spanyol adalah sebuah pertanyaan, maka Xabi pun menjadi jawabannya. Golnya lahir sebagai penyelesai dari kejelian Iniesta yang melihat Alba berlari di sisi kiri, serta kecepatan Alba dalam mendahului Debuchy. 

Spanyol boleh punya taktik dan ball possession ciamik. Tetapi, pada akhirnya mereka layak berterimakasih kepada Xabi yang mampu menjadi penuntas semua itu.

"Tim bermain fenomenal dan secara pribadi saya puas dengan dua gol ini," ujar gelandang Real Madrid ini seperti dilansir Reuters.

Dalam catatan Match Centre UEFA, gelandang berusia 30 tahun itu menjadi pemain Spanyol yang paling banyak mencetak shots on target. Dari empat kesempatan, Xabi punya catatan tiga shots on target.

Sepanjang laga, ia juga tercatat rajin menjelajah ruang. Daya jelajah ruang Xabi sepanjang laga mencapai angka 11.150 meter. Di antara pemain-pemain Spanyol, jumlah itu hanya kalah dari Xavi Hernandez yang catatannya mencapai angka 11.857 meter.


( roz / roz ) 

FOTO:AFP/Franck Fife
Donetsk - Angka 100 punya dua arti untuk Xabi Alonso. Yang pertama adalah jumlah caps-nya untuk Spanyol kini, sedangkan yang kedua adalah nilai untuk performanya di laga melawan Prancis.

Xabi merayakan masuknya dia ke dalam 'Klub 100' Spanyol, Minggu (24/6/2012) dinihari WIB, dengan sepasang gol. Gol pertamanya lahir lewat sebuah sundulan usai memanfaatkan umpan Jordi Alba. Sementara yang kedua lahir dari titik putih. Spanyol pun menang 2-0 dalam laga yang dihelat di Donbass Arena, Donetsk, tersebut.

Spanyol yang kembali tampil tanpa penyerang murni--sampai akhirnya memasukkan Fernando Torres di menit 66--mendominasi jalannya laga. Seperti biasa, La Furia Roja memancing lawan dengan memutar-mutar bola di lini tengah sembari menunggu munculnya celah.

Jika serentetan passing Spanyol adalah sebuah pertanyaan, maka Xabi pun menjadi jawabannya. Golnya lahir sebagai penyelesai dari kejelian Iniesta yang melihat Alba berlari di sisi kiri, serta kecepatan Alba dalam mendahului Debuchy. 

Spanyol boleh punya taktik dan ball possession ciamik. Tetapi, pada akhirnya mereka layak berterimakasih kepada Xabi yang mampu menjadi penuntas semua itu.

"Tim bermain fenomenal dan secara pribadi saya puas dengan dua gol ini," ujar gelandang Real Madrid ini seperti dilansir Reuters.

Dalam catatan Match Centre UEFA, gelandang berusia 30 tahun itu menjadi pemain Spanyol yang paling banyak mencetak shots on target. Dari empat kesempatan, Xabi punya catatan tiga shots on target.

Sepanjang laga, ia juga tercatat rajin menjelajah ruang. Daya jelajah ruang Xabi sepanjang laga mencapai angka 11.150 meter. Di antara pemain-pemain Spanyol, jumlah itu hanya kalah dari Xavi Hernandez yang catatannya mencapai angka 11.857 meter.


( roz / roz ) 

Vicente Del Bosque: Saya Takut Dengan Frank Ribery

Unknown on Saturday, June 23, 2012 | 11:22 PM


Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque telah mengakui dirinya takut dengan ancaman dari Franck Ribery ketika bentrokan melawan Prancis.
Spanyol Bersiap Hadapi Prancis
Namun, mantan pelatih Real Madrid  juga berpendapat akan menjadi kesalahan besar bagi pasukannya jika penjagaan pemain bertahan mereka hanya berfokus pada pemain 29 tahun tersebut. Hal ini cukup beralasan, Les Bleus tidak sepenuhnya bergantung pada pemain sayap tersebut untuk mencetak gol.
“Apakah saya takut Franck Ribery? Ya saya akui, Tapi Karim Benzema dan Samir Nasri juga pemain kelas dunia," tutur Del Bosque dikutip dari Bild.
"Ini pertandingan yang sulit, tidak akan mudah mengalahkan mereka."
La Furia Roja banyak anggapan para media, bisa dengan mudah mengalahkan Prancis. Karena pertandingan terakhir,  mereka ditaklukkan Swedia 2-0. Namun itu semua dibantah oleh Del Bosque dirinya lebih fokus memikirkan pertandingan ini.
"Saya hanya memikirkan pertandingan melawan Prancis. Oleh karena itu, kami akan menghormati mereka," tegas mantan pelatih real Madrid.
Spanyol akan berjumpa dengan Prancis di Perempat-Final Euro 2012 akan berlangsung pada Sabu (23/6) malam waktu setempat.


Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque telah mengakui dirinya takut dengan ancaman dari Franck Ribery ketika bentrokan melawan Prancis.
Spanyol Bersiap Hadapi Prancis
Namun, mantan pelatih Real Madrid  juga berpendapat akan menjadi kesalahan besar bagi pasukannya jika penjagaan pemain bertahan mereka hanya berfokus pada pemain 29 tahun tersebut. Hal ini cukup beralasan, Les Bleus tidak sepenuhnya bergantung pada pemain sayap tersebut untuk mencetak gol.
“Apakah saya takut Franck Ribery? Ya saya akui, Tapi Karim Benzema dan Samir Nasri juga pemain kelas dunia," tutur Del Bosque dikutip dari Bild.
"Ini pertandingan yang sulit, tidak akan mudah mengalahkan mereka."
La Furia Roja banyak anggapan para media, bisa dengan mudah mengalahkan Prancis. Karena pertandingan terakhir,  mereka ditaklukkan Swedia 2-0. Namun itu semua dibantah oleh Del Bosque dirinya lebih fokus memikirkan pertandingan ini.
"Saya hanya memikirkan pertandingan melawan Prancis. Oleh karena itu, kami akan menghormati mereka," tegas mantan pelatih real Madrid.
Spanyol akan berjumpa dengan Prancis di Perempat-Final Euro 2012 akan berlangsung pada Sabu (23/6) malam waktu setempat.

Lionel Messi Gantung Sepatu Jika...

Lionel Messi
Bintang Barcelona Lionel Messi mengungkapkan, ia akan gantung sepatu jika merasa sudah tidak menemui kegembiraan lagi dari sepakbola.

Messi, yang telah mencetak 73 gol dari 60 pertandingan Barcelona musim lalu, berhasil memecahkan rekor Gerd Mueller pada musim 1972/73, yang mengoleksi 67 gol bagi Bayern Munich.


Namun Messi menegaskan, rasa senang yang dimaksud adalah kegembiraan di sebuah pertandingan secara umum. Menurut Messi, ia mencoba menjadi seorang pibe – remaja yang tidak takut menggiring bola bersaing dengan pemain berusia di atasnya.

“Seorang pibe! Itu yang ingin saya lakukan,” ujar Messi dalam wawancaranya dengan The Times.

“Sepakbola adalah sebuah permainan. Saya mencoba mendapatkan kesenangan di atas lapangan, hanya selalu ingin bermain. Itu yang membuat saya melakukan. Hari dimana saya tak merasa mendapatkan kegembiraan lagi, menjadi hari saya pensiun.”

“Saya tidak ingin kehilangan letusan itu, kegairahan itu.”

“Sekarang, banyak tim bermain statis, lebih cenderung mencari hasil akhir dibandingkan memainkan sepakbola indah.”

“Bagi mereka, lebih penting meraih kemenangan dibandingkan permainan bagus. Kita membutuhkan banyak pemain yang mempunya hasrat memainkan sepakbola indah.”

Lionel Messi
Bintang Barcelona Lionel Messi mengungkapkan, ia akan gantung sepatu jika merasa sudah tidak menemui kegembiraan lagi dari sepakbola.

Messi, yang telah mencetak 73 gol dari 60 pertandingan Barcelona musim lalu, berhasil memecahkan rekor Gerd Mueller pada musim 1972/73, yang mengoleksi 67 gol bagi Bayern Munich.


Namun Messi menegaskan, rasa senang yang dimaksud adalah kegembiraan di sebuah pertandingan secara umum. Menurut Messi, ia mencoba menjadi seorang pibe – remaja yang tidak takut menggiring bola bersaing dengan pemain berusia di atasnya.

“Seorang pibe! Itu yang ingin saya lakukan,” ujar Messi dalam wawancaranya dengan The Times.

“Sepakbola adalah sebuah permainan. Saya mencoba mendapatkan kesenangan di atas lapangan, hanya selalu ingin bermain. Itu yang membuat saya melakukan. Hari dimana saya tak merasa mendapatkan kegembiraan lagi, menjadi hari saya pensiun.”

“Saya tidak ingin kehilangan letusan itu, kegairahan itu.”

“Sekarang, banyak tim bermain statis, lebih cenderung mencari hasil akhir dibandingkan memainkan sepakbola indah.”

“Bagi mereka, lebih penting meraih kemenangan dibandingkan permainan bagus. Kita membutuhkan banyak pemain yang mempunya hasrat memainkan sepakbola indah.”

Menang 4-2, Jerman Tunggu Inggris-Italia


Penyerang Jerman, Miroslav Klose (nomor 11), menyundul bola masuk gawang Yunani, pada laga perempat final Piala Eropa, di Arena Gdansk, Jumat (22/6/2012).

GDANSK, KOMPAS.com - Jerman menang 4-2 atas Yunani pada perempat final Piala Eropa, di Arena Gdansk, Jumat (22/6/2012) dan dengan begitu masuk semifinal, di mana mereka akan melawan Inggris atau Italia. Semifinal akan berlangsung di Stadion Nasional Warsawa, 28 Juni mendatang.

Jerman lebih dulu unggul lewat Philipp Lahm pada menit ke-39. Memanfaatkan bola kiriman Mesut Oezil, ia melepaskan tendangan kaki kanan di luar kotak penalti. Bola melesat masuk sudut kiri atas gawang, justru setelah kena sentuhan tangan Michail Sifakis.

Pada menit ke-55, Giorgos Samaras mengubah angka di papan skor menjadi 1-1. Dimitris Salpingidis menggiring bola di sektor kiri pertahanan lawan dan mengakhiri larinya dengan melepaskan umpan silang. Dalam kawalan dua pemain lawan di tengah kotak penalti, Samaras meloloskan bola ke dalam gawang Manuel Neuer dengan kaki kanan.

Enam menit kemudian, Jerman kembali unggul, berkat gol Sami Khedira. Dari tengah kotak penalti, ia menyepak bola kiriman Jerome Boateng masuk tengah atas gawang Sifakis.

Jerman mendapatkan gol ketiga dari Miroslav Klose pada menit ke-68. Dipercaya mengeksekusi tendangan bebas, Oezil mengirim bola langsung ke tengah kotak penalti, yang disundul Klose masuk gawang Yunani.

Marco Reus menjadi pencetak gol keempat pada menit ke-74. Ia menaklukkan Sifakis dengan tendangan kaki kanan dari tengah kotak penalti, memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Klose yang dimentahkan Sifakis.
Semenit menjelang injury time, Yunani mendapat hadiah penalti, karena handsball yang dilakukan Jerome Boateng dalam usaha menghalau tembakan Vasilis Torosidis. Salpingidis yang dipercaya mengeksekusi penalti, menembakkan bola masuk sudut kiri bawah gawang Neuer.
Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Jerman menguasai bola sebanyak 71 persen dan menciptakan 14 peluang emas dari 24 usaha. Adapun Yunani melepaskan lima tembakan akurat dari sembilan percobaan.
Susunan pemain
Jerman:
 1-Manuel Neuer; 14-Holger Badstuber, 5-Mats Hummels, 16-Philipp Lahm, 20-Jerome Boateng; 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger; 9-Andre Schurrle (13-Thomas Muller 67), 21-Marco Reus (19-Mario Gotze 80), 8-Mesut Oezil; 11-Miroslav Klose (23-Mario Gomez 80)

Yunani: 13-Michail Sifakis; 5-Kyriakos Papadopoulos, 19-Sokratis Papastathopoulos, 3-Giorgios Tzavellas (16-Giorgios Fotakis 46), 15-Vasilis Torosidis; 2-Giannis Maniatis, 6-Grigoris Makos (9-Nikos Liberopoulos 72); 21-Kostas Katsouranis, 7-Georgios Samaras, 18-Sotiris Ninis (17-Theofanis Gekas 46); 14-Dimitris Salpingidis

Wasit: Damir Skomina
(Tjatur Wiharyo)


Penyerang Jerman, Miroslav Klose (nomor 11), menyundul bola masuk gawang Yunani, pada laga perempat final Piala Eropa, di Arena Gdansk, Jumat (22/6/2012).

GDANSK, KOMPAS.com - Jerman menang 4-2 atas Yunani pada perempat final Piala Eropa, di Arena Gdansk, Jumat (22/6/2012) dan dengan begitu masuk semifinal, di mana mereka akan melawan Inggris atau Italia. Semifinal akan berlangsung di Stadion Nasional Warsawa, 28 Juni mendatang.

Jerman lebih dulu unggul lewat Philipp Lahm pada menit ke-39. Memanfaatkan bola kiriman Mesut Oezil, ia melepaskan tendangan kaki kanan di luar kotak penalti. Bola melesat masuk sudut kiri atas gawang, justru setelah kena sentuhan tangan Michail Sifakis.

Pada menit ke-55, Giorgos Samaras mengubah angka di papan skor menjadi 1-1. Dimitris Salpingidis menggiring bola di sektor kiri pertahanan lawan dan mengakhiri larinya dengan melepaskan umpan silang. Dalam kawalan dua pemain lawan di tengah kotak penalti, Samaras meloloskan bola ke dalam gawang Manuel Neuer dengan kaki kanan.

Enam menit kemudian, Jerman kembali unggul, berkat gol Sami Khedira. Dari tengah kotak penalti, ia menyepak bola kiriman Jerome Boateng masuk tengah atas gawang Sifakis.

Jerman mendapatkan gol ketiga dari Miroslav Klose pada menit ke-68. Dipercaya mengeksekusi tendangan bebas, Oezil mengirim bola langsung ke tengah kotak penalti, yang disundul Klose masuk gawang Yunani.

Marco Reus menjadi pencetak gol keempat pada menit ke-74. Ia menaklukkan Sifakis dengan tendangan kaki kanan dari tengah kotak penalti, memanfaatkan bola muntah hasil tembakan Klose yang dimentahkan Sifakis.
Semenit menjelang injury time, Yunani mendapat hadiah penalti, karena handsball yang dilakukan Jerome Boateng dalam usaha menghalau tembakan Vasilis Torosidis. Salpingidis yang dipercaya mengeksekusi penalti, menembakkan bola masuk sudut kiri bawah gawang Neuer.
Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Jerman menguasai bola sebanyak 71 persen dan menciptakan 14 peluang emas dari 24 usaha. Adapun Yunani melepaskan lima tembakan akurat dari sembilan percobaan.
Susunan pemain
Jerman:
 1-Manuel Neuer; 14-Holger Badstuber, 5-Mats Hummels, 16-Philipp Lahm, 20-Jerome Boateng; 6-Sami Khedira, 7-Bastian Schweinsteiger; 9-Andre Schurrle (13-Thomas Muller 67), 21-Marco Reus (19-Mario Gotze 80), 8-Mesut Oezil; 11-Miroslav Klose (23-Mario Gomez 80)

Yunani: 13-Michail Sifakis; 5-Kyriakos Papadopoulos, 19-Sokratis Papastathopoulos, 3-Giorgios Tzavellas (16-Giorgios Fotakis 46), 15-Vasilis Torosidis; 2-Giannis Maniatis, 6-Grigoris Makos (9-Nikos Liberopoulos 72); 21-Kostas Katsouranis, 7-Georgios Samaras, 18-Sotiris Ninis (17-Theofanis Gekas 46); 14-Dimitris Salpingidis

Wasit: Damir Skomina
(Tjatur Wiharyo)

 
Penulis I Privacy Policy I Versi Mobile I Info Iklan I T.O.S I Daftar Isi
Copyright © 2011 - 2014 Blog Manis All rights reserved | Blogger.com
Desain : Cobainfo | Optimized by Blog Manis